Pengertian, Sejarah, dan Harga Telur Horn Hari Ini

Juni 16, 2017

Harga telur horn hari ini ditentukan oleh banyak faktor yang menyebabkan perubahan harga yang berbeda-beda dalam periode waktu tertentu. Diantaranya faktor cuaca, iklim, permintaan pasar, dan masih banyak lagi. Untuk itu perlu diketahui info harga telur horn terbaru untuk acuan jual beli telur di Indonesia.


Harga Telur Horn Hari Ini
Saat ini, Juni 2017, harga telur ayam horn hari ini di Indonesia terbilang cukup stabil, yang berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 22.000, tergantung dari daerah dan kotanya. Namun, ada beberapa pihak yang mungkin belum mengenal tentang ayam horn itu sendiri karena namanya memang tidak begitu populer.

Istilah dan Sejarah Telur Ayam Horn
Sebenarnya pengertian telur horn ini adalah sama dengan telur ayam negeri, yaitu telur yang dihasilkan dari ayam petelur negeri yang produktif. Ada banyak sekali manfaat dan khasiat telur ayam ini untuk kesehatan, diantaranya karena kandungan vitamin dan mineral yang ada di dalamnya.

Istilah telur ayam horn ini berkembang di Jawa, khususnya Jawa Timur. Sebenarnya, kemunculan ayam horn itu sendiri berasal dari sejarah yang cukup panjang. Beberapa orang percaya bahwa istilah horn ini adalah istilah turunan dari sekitaran tahun 1960-an dari ayam “leghorn” yang dibawa ke Indonesia oleh penjajah Belanda. Ayam ini memiliki ciri kerabang berwarna putih. Namun, jenis leghorn yang seharusnya sudah punah. Yang ada di zaman sekarang hanyalah ayam dengan ciri kerabang berwarna cokelat. Ayam kerabang cokelat inilah yang saat ini diberi nama ayam horn atau ayam negeri.

Sebenarnya, asal muasal ayam peternak adalah dari ayam hutan atau ayam liar yang kemudian dipelihara oleh manusia. Seiring berjalannya waktu, ayam-ayam tersebut mengalami berbagai macam penelitian dan persilangan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging dan telur manusia. Di semua negara, kemudian dikenal sebuah ras ayam broiler, yaitu ayam pedaging. Sedangkan ayam untuk menghasilkan telur, dikenal dengan ayam petelur.

Persilangan dan penelitian terus dilakukan hingga pada era 1940-an, lahirlah perbedaan pandangan antara ayam lokal dengan ayam Belanda yang dibawa oleh para penjajah. Ayam lokal kemudian dikenal dengan istilah ayam kampung hingga saat ini. Sedangkan ayam Belanda dikenal dengan istilah ayam negeri galur murni. Saat ini istilah itu disingkat menjadi ayam negeri. Dua klasifikasi ayam ini bertahan hingga 1980-an.

Perbedaan utama dari kedua jenis ayam yang berkembang di Indonesia itu adalah pada kualitasnya. Ayam kampung memiliki daging yang enak dan telur yang enak juga. Sedangkan ayam negeri memiliki telur yang banyak, namun dagingnya tidak enak untuk dimakan. Jenis ayam negeri yang tidak enak dagingnya itu adalah jenis ayam leghorn putih, yang memiliki kerabang berwarna putih.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, terjadi perkawinan silang untuk mendapatkan bibit ayam negeri unggul, yaitu ayam negeri yang bisa bertelur dan memiliki daging yang enak. Pada akhir 1990-an lahirlah sebuah ras ayam baru yang bisa bertelur banyak dan dagingnya tetap enak untuk dikonsumsi. Ayam ini memiliki kerabang berwarna cokelat. Beberapa orang lokal menyebutnya dengan ayam horn. Sejak saat itu ada dua jenis ayam di Indonesia yang diperjualbelikan telur beserta dagingnya, yaitu ayam kampung dan ayam horn atau ayam negeri cokelat. Hal itu terus terjadi hingga hari ini. Demikianlah pengertian, sejarah, dan harga telur horn hari ini di Indonesia. Semoga bermanfaat.

You Might Also Like

0 komentar

Tentang Kami

HARGATELUR AYAM

Kami adalah Supplier Telur Ayam dengan skala besar, Siap memberikan harga terjangkau dengan kualitas yang terbaik. Segera hubungi kami untuk pemesanan.

: [email protected]

DMCA.com Protection Status

Formulir Kontak